B. Latar Belakang Penelitian
Sesuai dengan asas adil dan merata dapat
mengandung arti bahwa pembangunan nasional yang diselenggarakan sebagai usaha
bersama harus merata disemua lapisan masyarakat dan diseluruh wilayah tanah
air, dimana setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan berperan dan
menikmati hasil-hasilnya secara adil sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan
darmabaktinya yang diberikan kepada bangsa dan negara. Sebagaimana telah kita
ketahui bersama bahwa pengusaha kecil dan menengah jumlahnya sangatlah banyak,
baik yang berada di perkotaan maupun yang berada di pedesaan. Para pengusaha
tersebut banyak mengalami kesulitan dalam upaya mengembangkan usaha mereka, hal
itu disebabkan karena adanya kekurangan modal usaha. Para pengusaha kecil dan menengah sangat sulit
mendapatkan pinjaman modal dari lembaga keuangan seperti bank. Hal ini
disebabkan karena pihak bank tidak memberikan kepercayaan penuh kepada para
pengusaha kecil dan menengah dalam mengelola modal dana yang dikeluarkan oleh
pihak bank.
Sehingga
dengan adanya kondisi seperti itu maka akan terjadi ketimpangan usaha antara
pengusaha besar dengan para pengusaha kecil dan menengah. Maka, untuk
mengembangkan usaha-usaha kecil dan menengah perlu dibentuk sebuah lembaga
keuangan yang dapat memberikan pinjaman modal usaha bagi para pengusaha
tersebut. Salah satu bentuk badan usaha yang menyediakan fasilitas tersebut
yaitu Banco nacional de comersio de Timor leste
Pada sisi
yang lain usaha perbankan bukan merupakan hal yang asing bagi kita dan bukan
hanya masyarakat golongan tertentu saja yang mengerti arti serta fungsi perbankan. Dewasa ini
tingkat persaingan dalam dunia usaha perbankan semakin ketat. Perbankan
menyediakan berbagai macam produk dan pelayanan yang diperlukan masyarakat guna
melancarkan bisnis, mengembangkan usaha dan melancarkan lalu lintas pembayaran.
Bidang usaha perbankan yang sekarang ini memiliki peran penting terhadap
pekembangan ekonomi masyarakat yaitu Banco nacional de comersio de Timor
leste
Banco nasional de comersio de Timor leste merupakan salah satu lembaga yang mempunyai peranan
penting dalam masyarakat, oleh karena itu hampir setiap orang tahu mengenai peranan Banco nasional
de comersio de Timor leste. Peranan Banco nasional de comersio de timor leste
adalah melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana dari dan ke
masyarakat (sebagai lembaga intermediary). Peran sebagai penghimpun
dana dilakukan Banco nasional de comersio de Timor leste dengan melayani
masyarakat yang ingin menabungkan sejumlah dana yang dimiliki. Peran sebagai
penyalur dana dilakukan Banco nasional de comersio de Timor leste dengan
melayani masyarakat yang membutuhkan pinjaman uang, misalnya untuk keperluan
modal usaha, keperluan pembangunan, dan keperluan-keperluan lainnya.
Dengan kondisi yang seperti ini maka sistem manajerial dan
kinerja keuangan di dalam suatu Banco Nasional De Comersio De Timor Leste harus di perhatikan dan alat ukur
kinerjanya terutama apabila dilihat dari aspek keuangan yaitu dengan pendekatan
rasio-rasio diantaranya melalui rasio rentabilitas dan rasio likuiditas. Untuk
menilai kinerja suatu Banco Nasional
De Comersio De Timor Leste maka pihak manajemen harus mengetahui kondisi
atau aktivitas Banco nasional de comersio de Timor leste terkait degan usaha
memakasimalkan potensi yang dimiliki dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Pada tahap pertama seorang analisis tidak akan mampu melakukan
pengamatan langsung kesuatu Banco
Nasional De Comersio De Timor Leste , dan seandainya dilakukannya ia
tidak akan dapat mengetahui banyak tentang situasi yang terdajadi pada suatu
Banco nasional de comersio de Timor leste. Oleh karena itu yang paling penting
adalah media laporan keuangan. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan
sarana informasi (screen) bagi analis dalam proses pengambilan
keputusan. Laporan keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan suatu badan
usaha, demikian halnya pada sebuah Banco
Nasional De Comersio De Timor Leste.
Banco nasional de comersio de Timor leste memberikan layanan
jasa mencakup tabungan, deposito dan pemberian kredit dan selalu berusaha
memberikan layanan kepada para nasabah dengan penuh komitmen dan profesional.
Debitur yang meminjam kredit kebanyakan merupakan jenis usaha yang
berbeda-beda, di antaranya adalah petani, pedagang, jasa. Masyarakat menyimpan
dananya di Banco nasional de comersio de Timor leste hanya berdasarkan
kepercayaan bahwa mereka akan dapat menarik uangnya kembali sesuai dengan
kesepakatan dengan bank yang bersangkutan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas
dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut :
Bagaimana
analisis kinerja keuangan untuk menilai tingkat kesehatan bank pada Banco nasional de comersio de Timor leste.
D. Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian yang
akan dilakukan terarah sesuai dengan rumusan masalah maka difokuskan pada
analisis rasio keuangan yaitu dengan menggunakan tiga
rasio (Rasio likuiditas, rasio profitabilitas
dan aktivitas) Banco Nasional De Comersio De Timor Leste, dengan periode
penelitian tahun 2007 sampai 211.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
E.Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui
Analisis kinerja keuangan untuk menilai tingkat kesehatan bank pada Banco Nasional De Comersio De Timor Leste.)
F.Manfaat Penelitian
a.
Bagi Banco Nasional De Comersio De Timor Leste.
1)
Sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan yang berkenaan dengan masalah yang dihadapi.
2)
Sebagai acuan untuk memproyeksi
kondisi Banco nasiona de comersio
de Timor leste pada generasi yang akan datang.
3)
Penelitian ini diharapkan dapat
menjadi masukan bagi manajemen tentang prestasi kerja selama ini bila ditinjau
dari analisis rasio keuangan pada Banco
nasional de comersio de Timor leste.
b.
Bagi Pihak Lain.
1)
Sebagai acuan untuk melakukan investasi
pada bank tersebut.
2)
Sebagai bahan tambahan informasi
tentang permasalahan yang ada di koperasi bagi pihak yang berkepentingan.
F. TINJAUAN
PUSTAKA
1. Pengertian Banco
Nasional De Comersio De Timor Leste
Pengertian Banco nasional de comersio de timor leste adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Pengertian lain Banco nasional de comersio de Timor leste menurut Subagyo dkk. (1997:68) “Banco nasional de comersio de timor leste adalah lembaga keuangan yang menerima simpanan
hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainya yang
dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana sebagai usaha Banco nasional de comersio de Timor leste”
Dalam melakukan usahanya
Banco nasional de comersio de
timor leste memiliki batasan-batasan tertentu, namun usaha
Banco nasional de comersio de
Timor leste yang pasti adalah untuk menghimpun dana dan
menyalurkan dana dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Usaha-usaha Banco nasional de comersio de Timor leste yang diperbolehkan adalah sebagai berikut:
1.
Menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lain
yang dapat dipersamakan dengan itu.
2.
Memberikan kredit
3.
Menyediakan pembiayaan bagi
nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
dalam peraturan pemerintah.
4.
Menempatkan dananya dalam bentuk
Sertifikat Bank Timor leste
deposito berjangka,
sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain.
Selain itu ada
beberapa jenis usaha yang seperti dilakukan bank umum tetapi Banco
nasional de comersio de Timor leste tidak diperbolehkan
melakukan usaha-usaha tersebut, antara lain:
1.
Menerima simpanan berupa Giro
2.
Melakukan kegiatan usaha dalam
valuta asing
3.
Melakukan penyertaan modal
4.
Melakukan usaha perasuransian
5.
Melakukan usaha lain di luar
kegiatan usaha sebagaimana yang dimaksud dalam usaha Banco nasional de comersio deTimor leste.
Sedangkan bentuk badan
hukum Banco nasional de comersio
de Timor leste dapat berupa perusahaan daerah (Badan Usaha
Milik Daerah), koperasi, perseroan terbatas (berupa saham atas nama), dan
bentuk lain yang sesuai dengan peraturan pemerintah. Sekian itu Banco nasional de comersio de Timor leste
merupakan bentuk jasa perbankan yang melayani nasabah dalam usaha
untuk menyimpan dana dari masyarakat dan memberikan kredit sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan oleh Banco nasional de comersio de Timor leste.
2. Kinerja Keuangan
a. Pengertian Kinerja Keuangan
Pengertian kinerja keuangan menurut
Tampubolon (2005:20) yaitu: Pengukuran kinerja perusahaan yang ditimbulkan
sebagi akibat dari proses pengambilan keputusan manajemen karena menyangkut
pemanfaatan modal, efisiensi dan rentabilitas dari kegiatan perusahaan. Kinerja
keuangan yaitu alat untuk mengukur prestasi kerja keuangan perusahaan melalui
struktur permodalannya. Penilaian kinerja perusahaan harus diketahui output maupun inputnya. Output adalah
hasil dari suatu kinerja karyawan atau perusahaan, sedangkan input adalah keterampilan atau alat yang
digunakan untuk mendapatkan hasil tersebut.
b. Tujuan Kinerja Keuangan
Munawir (2002:31) adalah mengetahui
likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan stabilitas dalam membayar
kewajibannya. Adapun tujuan pengukuran kinerja antara lain:
1.
Untuk mengetahui tingkat
likuiditas yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada
saat ditagih.
2.
Untuk mengetahui tingkat
solvabilitas yaitu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangannya, apabila perusahaan tersebut dilikuiditas baik kewajiban jangka
pendek maupun jangka panjang.
3.
Untuk mengetahui tingkat
profitabilitas yaitu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba
selama periode tertentu.
4.
Untuk mengetahui stabilitas yaitu
kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil yang diukur dengan
mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar cicilan secara teratur
kepada pemegang saham tanpa mengalami hambatan.
c. Pengukuran Kinerja Keusangan
Menurut Sartono (2001:111) menyatakan
alat analisis kinerja yang selama ini banyak digunakan antara lain adalah rasio
keuangan, rasio metode radar, balanced
scorecard dan Economic Value Added. Pada
pengukuran kinerja dengan menggunakan rasio keuangan, tolok ukur yang digunakan
antara lain yaitu: pertama rasio profitabilitas, rasio aktivitas, rasio
leverage, rasio likuiditas. Namun penggunaan konsep tersebut belum dapat
memuaskan keinginan pihak manajemen khususnya bagi penyandang dana (investor).
Dalam penelitian ini penilaian kinerja
perusahaan dengan menggunakan analisis laporan keuangan, hal tersebut
didasarkan atas pertimbangan bahwa dengan melakukan analisis laporan keuangan
mampu memberikan input (informasi) yang dipakai dalam rangka pengambilan
keputusan secara lebih lengkap. Melalui analisis laporan keuangan dapat
dilakukan penilaian atas kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka
pendeknya, tingkat efektivitas penggunaan asset perusahaan, kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban jangka penjang, kemampuan untuk menghasilkan laba dan
perkembangan nilai perusahaan.
Pengukuran kinerja keuangan dengan
menggunakan konsep balanced scorecard, tolok
ukur yang digunakan ada empat perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan,
proses internal bisnis serta belajar dan berkembang. Namun proses balanced scorecard tidak memasukkan unsur biaya modal, dimana
biaya modal menunjukkan besarnya kompensasi yang dituntut oleh investor atas
modal yang diinvestasikan.
Pengukuran kinerja keuangan dengan
menggunakan tolok ukur yang digunakan ada lima perspektif yaitu: rasio
profitabilitas, rasio produktivitas, rasio utilisasi aktiva, rasio stabilitas
dan rasio potensi pertumbuhan. Economic
Value Added (EVA) merupakan suatu alat untuk mengukur tingkat
profitabilitas yang realistik dari operasi perusahaan. EVA merupakan sistem
yang disesuaikan dengan manajemen keuangan karena bertitik berat pada nilai
bagi investor. Sistem ini berfokus pada jumlah modal dan arus kas dalam
perusahaan.
d. Peranan Penilaian Kinerja Keuangan
Menurut Munawir (2002:3) penialain
kinerja keuangan mempunyai beberapa peranan bagi perusahaan, yaitu meliputi:
- Dapat mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh perusahaan.
- Untuk menentukan atau mengukur efisiensi setiap bagian, proses atau produksi serta untuk menentukan derajad keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.
- Untuk menilai dan mengukur hasil kerja pada tiap-tiap bagian individu yang telah diberikan wewenang dan tanggung jawab.
- Untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau prosedur yang baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.
3. Pengertian Laporan Keuangan
Pada dasarnya,
laporan keuangan adalah suatu laporan yang mengambarkan dari proses akuntansi
yang digunakan sebagai alat berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas
suatu perusahaan dengan pihal-pihak yang berkepentingan terhadap data atau
aktivitas tersebut. Menurut SAK (2002) laporan keuangan merupakan bagaian dari
proses pelaporan keuangan, meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, laporan arus kas, serta catatan atas laporan keunagan.
Menurut harahap (2002:55) laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses
akuntansi, terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal,
laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuanagan.
Menurut
Keiso dan Weygant (1995:6) laporan keuangan merupakan sarana utama melalui mana
informasi keuangan dikomunikasikan kepada pihak diluar perusahaan, laporan ini
memberikan suatu sejarah yang berkesinambungan yang dikuantivikasi dalam satuan
uang berkenan sumber daya ekonomi yang mengubah sumber daya dan kewajiban
tersebut. Laporan arus kas,
dan laporan ekuitas pemilik atau pemegang saham. Pengungkapan dalam catatan
merupakan bagian terpadu dari masing-masing keempat laporan keuangan dasar
tersebut.
Tujuan laporan keuangan adalah menyajikan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai laporan keuangan dalam mengambil
keputusan. SAK (2002) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, dan arus kas yang
bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan-keputusan
ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber
daya yang dipercayakan kepadanya.
4.
Analisis Rasio Keuangan
Mengadakan analisis hubungan dari
berbagai pos dalam suatu laporan keuangan adalah merupakan suatu dasar untuk
menginterpretasikan kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan. Salah
satu alat untuk menginterpretasikan adalah dengan menggunakan rasio. Adapun
pengertian rasio menurut Sartono (2001:113) mengemukakan pengertian analisis
rasio keuangan adalah: “Merupakan analisis terhadap kelemahan dan kekuatan
bidang finansial yang dapat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu
dan prospeknya di masa yang akan datang”. Menurut Barlian (2003:128) rasio
keuangan adalah: “Suatu metode perhitungan dan interpretasi rasio keuangan
untuk menilai kinerja dan status suatu perusahaan”.
Dalam analisis rasio keuangan hasil
analisisnya dinyatakan dalam bentuk rasio yang merupakan perbandingan antara
rekening tertentu dalam laporan keuangan dengan rekening lainnya.(Warsono,
2003, 34).
Menurut Munawir (2002:64) pengertian
rasio adalah: “Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical Relation Ship). Antara
suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dan dengan menggunakan alat
analisa yang berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran
kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan
terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio
pembanding yang digunakan sebagai standar”.
Dari definisi diatas, maka pengertian
analisa rasio adalah suatu cara untuk menganalisis laporan keuangan tertentu
dengan ratio-ratio laporan keuangan yang lain dari perusahaan yang sama. Kriteria untuk menentukan apakah posisi
keuangan suatu perusahaan sehat atau tidak dapat diklasifikasikan menjadi empat
macam rasio keuangan yaitu :
a.
Rasio Likuiditas
Adalah suatu
rasio keuangan yang menunjukkan
kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya yang harus
dipenuhi. Pada prinsipnya, semakin tinggi rasio likuiditas, maka semakin baik
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dalam
penganalisisan posisi likuiditas bank dapat menggunakan dua macam rasio yaitu:
1)
Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio ini
mengukur seberapa jauh aktiva lancar bisa dipakai untuk memenuhi kewajiban
lancarnya.
Besarnya hasil
perhitungan rasio lancar menunjukkan besarnya kewajiban lancar yang dijamin
dengan aktiva lancar. Semakin besar rasio lancar, maka likuiditas bank semakin
tinggi.
Rasio
Lancar =
2)
Rasio Cepat (Quick Ratio)
Besarnya hasil
perhitungan rasio cepat menunjukkan besarnya kewajiban lancar yang dijamin
dengan aktiva lancar diluar persediaan.dengan karakteristiknya bahwa akyiva
lancar diluar persediaan relatif mudah dicairkan, maka jaminan likuiditas bank
dengan indicator ini lebih dapat dipertanggung jawabkan, jadi semakin tinggi
rasio cepat faktor keamanan bagi bank untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya
akan semakin tinggi.
Rasio
Cepat =
b.
Rasio Aktivitas
Adalah rasio keuangan yang mengukur
bagaimana bank secara efektif mengelola aktiva-aktivanya atau aset-aset yang dimilikinya. Rasio ini
digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat aktiva tertentu yang dimiliki
bank, apakah sudah sesuai dan beralasan,sangat tinggi, atau sangat rendah, Pada
prinsipnya semakin tinggi rasio Aktivitas, maka semakin efektif bank dalam
mendayagunakan sumber dayanya.
Rasio aktivfitas dapat diukur dengan 2 rasio yaitu:
1)
Perputaran Aktiva Tetap (Fixed
Asset Turnover-FAT)
Adalah kemapuan aktivitas (efisiensi)
dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva tetap bank dalam suatu periode
tertentu dengan jumlah keseluruhan aktiva. Rasio ini dihitung dengan
menggunakan rumus:
Perputaran Aktiva Tetap=
2)
Perputaran Aktiva Total (Total
Asset Turnover)
Adalah rasio yang menunjukkan kemampuan
dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode
tertentu atau kemampuan bank dalam mengelola sumber dana dalam menghasilkan
pendapatan (revenue). Rasio ini dihitung dengan menggunakan rumus:
Perputaran Aktiva Total=
c.
Rasio Profitabilitas
Adalah rasio yang menunjukkan tingkat
efektivitas yang dicapai melalui usaha operasional bank dan menunjukkan tingkat
efektivitas yang dicapai melalui usaha operasional bank, rasio provitabilitas
mengukur seberapa besar kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan.
1)
Margin Laba (Profit Margin)
Adalah gambaran efisiensi suaatu bank
dalam mengahasilkan laba/keuntungan.
Margin Laba=
2)
Pengembalian atas aktiva (Return On Asset)
Adalah rasio yang mengambarkan kemampuan
bank dalam mengelola dana yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yanag menghasilkan keuntunga. ROA
adalah gambaran produktivitas bank dalam mengelola dana hingga menghasilkan
keuntungan
Pengembalian Atas Aktiva =
d.
Rasio Biaya
Adalah menunjukkan tingkat efisiensi
kinerja operasional bank, penentuan besarnya rasio ini dihitung dengan, rumus
sebagai berikut :
Rasio Biaya=
G. Metode
Penelitian
1.
Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti
mengadakan penelitian di . Banco
nasional de comersio de Timor leste, dengan alamat di avenide martires da patria mandarin Dili Timor
Leste. Adapun pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan
lokasi penelitian yaitu selama ini pihak pengelola . Banco nasional de comersio de Timor leste dalam pengukuran kinerja selalu mendasarkan pada tingkat pencapaian
tujuan yang telah dicapai terutama terkait dengan keuntungan yang diperoleh
tanpa melakukan analisis secara terinci terkait dengan kinerja keuangan yang
telah dicapai.
2.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis lakukan
adalah penelitian yang bersifat studi kasus, yaitu jenis penelitian yang
berisikan paparan atau data yang relevan dari hasil penelitian pada obyek
penelitian yang mencoba mengetahui dan memecahkan permasalahan yang dihadapi
perusahaan. Sedangkan prosedur pemecahan masalah pada penelitian ini
menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan menggambarkan keadaan yang menjadi
fokus dalam penelitian ini berdasarkan data yang telah dikumpulkan.
4.
Jenis dan Sumber data
a.
Jenis Data
Berdasarkan masalah yang ditetapkan
dalam penelitian ini, data yang diperlukan termasuk data kuantitatif, data
kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka atau data-data yang dapat
diukur atau dihitung secara langsung. Data tersebut berupa laporan keuangan BNCTL, dili Timor leste
yang meliputi neraca dan laporan laba-rugi untuk periode yang berakhir tahun
2007-2010.
b.
Sumber Data
Yang dimaksud sumber data dalam
penelitian ini adalah subyek dari mana data diperoleh. Dalam penelitian ini
data yang dipergunakan adalah:
a.
Data Primer
Menurut Umar (1999:40) data primer adalah data yang
didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan. Dalam hal ini
data primer tersebut berupa hasil Tanya jawab langsung kepada para nasabah dan
pihak pimpinan Banco nasional de comersio de Timor leste.
b.
Data Sekunder
Data Sekunder menurut
Umar (1999:40) adalah data yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik
oleh pengumpul atau oleh pihak lain. Dalam penelitian ini
data sekunder diperoleh dari dokumen
Banco nasional de comersio de Timor Leste. Dari dokumen
koperasi diperoleh data mengenai neraca dan laporan laba rugi untuk periode yang
berakhir tahun 2007-2010
5.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
1.
Wawancara, merupakan teknik
pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan secara langsung
kepada pihak yang terkait dalam penelitian yang dilakukan.
2.
Dokumentasi, merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai dokumen yang
diperlukan dalam penelitian antara neraca dan laporan L/R.
6.
Teknik Analisa Data
Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan mengunakan metode kuantitatif,
yaitu data dalam bentuk angka kemudian dianalisis dengan cara membandingkan
data yang satu dengan data yang lain. Yaitu dengan melakukan evaluasi kinerja
keuangan, dengan menggunakan rasio-rasio laporan keuangan. Adapun rasio-rasio
evaluasi kinerja keuangan bank yang digunakan adalah:
a.
Profitabilitas (profitability)
1)
Return on Asset (ROA)
=
2)
Return on Equity (ROE)
=
b.
Likuiditas (liquidity)
1)
Capital Adequacy Ratio (CAR)
=
2) Cash Ratio
=
3) Loan to Deposit Ratio
=
c. Rasio Aktivitas
1)
Perputaran Aktiva Tetap (Fixed
Asset Turnover-FAT)
Perputaran Aktiva Tetap=
2)
Perputaran Aktiva Total (Total
Asset Turnover)
Perputaran Aktiva Total=
Adapun ketentuan yang digunakan dalam
pengukuran yaitu: apabila setiap tahunnya rasio menunjukkan adanya peningkatan
maka kinerja keuangan Banco
nasional de comersio de Timor Leste dapat dikatakan baik.(Warsono,
2002:29).
H. Sistematika Pembahasan
Untuk dapat
memberikan gambaran secara menyeluruh tentang isi usulan penelitian ini,
berikut ini diuraikan mengenai tata urutan secara garis besar. Penulisan usulan penelitian ini diawali dengan pendahuluan yang berisi
latar belakang penelitian, perumusan masalah, batasan masalah serta tujuan dan manfaat penelitian.
Berikutnya
adalah landasan teori yang menguraikan teori-teori yang relevan dengan topik
penelitian. Teori ini diambil dari berbagai literatur yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti.
Bagian
selanjutnya adalah metode penelitian yang menguraikan mengenai penentuan lokasi
penelitian, jenis penelitian, metode pengumpulan data serta metode analisa yang
digunakan.
Penulisan
usulan penelitian ini diakhiri dengan jadwal penelitian dan daftar pustaka yang
nantinya sangat mendukung dalam hal penelitian kepada perusahaan.
I. Jadwal Penelitian
1. Penyusunan Proposal :
2 minggu
2. Pengumpulan Data :
2 minggu
3. Analisa Data :
3 minggu
4. Penulisan Laporan : 3
minggu
Jumlah waktu yang diperlukan 10 minggu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar